Rabu, 30 Maret 2011


Ada ungkapan” jadilah lilin yang bisa menerangi sekeliling meskipun diri sendiri hancur lebur berkeping” sekilas terkesan bego dan tolol (orang lain enak enak, kok malah kita yang hancur).

Dan memang bisa dikatakan itu hanyalah perbuatan orang oarang tolol belaka, namun bila diteliti sejenak kita akan dapati prinsip dasar dalam pergaulan dan persahabatan yang sangat mulia dan tinggi nilainya, yaitu memperlakukan setiap orang menurut derajatnya, seperti memperlakukan orang tua dengan rasa hormat, orang orang yang sebaya diperlakukan dengan keramahtamahan, orang yang muda dengan kasih sayang. menghindari kebencian, iri hati, dan segala bentuk penyakit hati juga slalu menerima dengan tulus ihlas nasehat dari siapa saja.
Dalam persahabatan tidak diperkenankan menjelek jelekkan orang dibelakang orang itu atau bertindak tidak jujur atau saling mengata ngatai satu sama lain, karena persahabatan yang dimulai dengan niat ihlas tanpa pamrih atau tidak mengharapkan balasan tidak akan putus hanya karena kata caci maupun perbuatan keji. begitulah prinsip persahabatan yang dilakukan oleh para sufi, wali dan nabi yang slalu hidup dengan kualitas terpuji, bertindak dengan benar dan dapat dipertanggung jawabkannya.Namun kita hanyalah manusia biasa, mampukah tuk berbuat dalam persahabatan seperti sufi, wali dan nabi? pasti semua kan menjawab tidak. Kita hanyalah manusia biasa yang dalam pergaulan menganut berbagai faham, asas manfaat dan sebagainya, jika kita bertindak seperti halnya lilin orang lain akan mentertawakan kebodohan yang telah kita lakukan. so dalam pergaulan… lakukan apa yang anda anggap baik buat teman sebagaimana teman memperlakukan dengan baik, bila ada sedikit asas manfaat yang digunakan dalam pergaulan usahakan sifat tersebut janganlah mendominasi tujuan persahabatan tersebut.
Kata cinta adalah kata yang tak asing lagi di dengar dan di diskusikan oleh orang orang, sejak zaman Nabi Adam hingga kini belum ada suatu komitmen yang jelas tentang apa itu cinta dan bagaimana itu cinta, yang ada hanyalah kesimpulan sementara belaka, olehnya itu ada baiknya bila gue nulisin dikit tentang apa itu cinta, sebagai masukan dan penambah wawasan buat elo elo pada, kali aja ada manfaatnya.
berbicara mengenai cinta tidak terlepas dari defenisi cinta itu sendiri baik dari segi bahasa maupun istilah untuk sampai ke inti dan pokok dari cinta tersebut.
Secara bahasa cinta bisa dikatakan berasal dari kata “hibbat” yaitu benih benih yang jatuh ke bumi di padang pasir sebagai sumber kehidupan sebagaimana benih benih merupakan asal mula dari tanaman, karena pada saat benih benih tersebut ditaburkan di gurun pasir, benih benih tersebut tersembunyi di balik bumi, meskipun hujan deras dan panas sengatan matahari namun benih benih tersebut tak akan rusak oleh perubahan musim, malah tumbuh subur berbunga dan memberikan buah, demikian pula halnya cinta, bilamana ia tertabur di dalam hati, ia tidak akan rusak oleh kehadiran atau ketidakhadiran sesuatu/seseorang kala susah maupun senang.
kata cinta juga bisa berasal dari kata “hubb” yang berarti sebuah tempayan yang penuh dengan air yang tenang, karena bilamana cinta berpadu di dalam hati dan memenuhi ruang hati tak akan ada ruang lagi bagi yang lain selain yang dicinta.
kata cinta bisa juga berasal dari kata ” habab” yaitu gelembung gelembung air atau luapan luapan air pada saat hujan lebat, karena cinta adalah luapan hati yang slalu merindukan persatuan dengan sang kekasih,atau sebagai sebutan terhadap cinta murni, karena orang arab menyebut putih murninya mata dengan “habbat al’ayn” sebagaimana halnya mereka menyebut hitam murni (relung) hati “habbat al qalb” dimana cinta itu bersemayam.
Dari segi istilah, sampai saat ini belum ada suatu defenisi jami’ mani’ terhadap cinta, yang ada hanyalah sebagain dari cinta bukan secara keseluruhan, pakar cinta seperti Shakespheare sendiri tak dapat mendefenisikan cinta, yang ada hanya pendekatan secara empiris, sebagaimana halnya para ahli filosof maupun teologi hanya dapat mendefenisikannya sebagai perasaan menggebu yang senantiasa menginginkan objek cinta dan kecendrungan serta syahwat ( dalam asmara) dalam artian cinta hanya mengacu kepada hal hal yang berwujud nyata serta kasih sayang mereka antara satu dan lain. atau dapat disimpulkan bawha defenisi yang ada tentang cinta sampai saat ini hanyalah defenisi yang berdasarkan kepada kata cinta tersebut dari segi bahasa. mengapa sehingga cinta itu tidak dapat didefinisikan?untuk menjawab hal tersebut perlu untuk kita tinjau dan lihat kembali keterangan Ibn Qayim yang mengatakan bahwa cinta itu sangat luas sehingga tak bisa didefenisikan, bila cinta itu didefinisikan berarti kita telah memberi batasan batasan terhadap cinta yang membuat cinta itu menjadi sempit dan berat sebelah, bahakn bisa mengotori cinta tersebut akibatnya semakin memburuk. so… kesimpulannya sampai saat ini pun belum ada defenisi yang jami’ mani’ terhadap cinta.Silahkan mereka reka sendiri dehhh pengertian cinta atau ambil yang terbaik dikit tuk jadikan patokan dalam bercinta…wish u luck.
Nasehat gue buat loe:
Kebencian hanyalah rasa timbul karena sebab dan hilang tanpa sebab.Hatimu putih suci tergores benci karena ulahmu sendiri kecintaan hanyalah bunga penghias kehidupan dunia tanpa sebab kau kan mencinta dan ada sebab kau tak dicinta lagi semua hanyalah hukum alam tak terlepas dari sebab musababnya dan semuanya telah diatur olehNya pelajari yang banyak btentang siapa dirimu apa yang kau rasa dan orang lain tak merasa begitulah semua manusia merasa kaupun tak akan sakit dan disakiti karena perasaan hanyalah kotoran yang merusak bila tervolusi dunia perbaiki niatmu sebelum kau laksanakan sesuatu karena niat adalah awal dan tujuan dari semua perbuatanmu, buahnya kembali kepadamu aku hanya dapat berdoa untukmu smoga kau selamat dari perasaanmu…


PUISII CINTA dan SAHABAT !!!
CINTA DAN SAHABAT
Cinta dan Sahabat selalu bersama
Bercengkrama,…. bercanda,…. bahagia
Dunia iri melihat kedekatan mereka….
Bila Cinta dan Sahabat bersama
Mereka hanya ingin berdua, tak memerlukan yang lain
Dunia mereka ramai,seru,damai, SANGAT-SANGAT BAHAGIA….
Hingga suatu hari….
“AKU TAK MENCINTAIMU CINTA !!!!! ,” teriak Sahabat MARAH !
Cinta TERSENTAK !!! Hatinya menangis...... PEDIH !
23 abad Cinta mencintai Sahabat,menyayangi, memujanya.....
Diam-diam Cinta menjauh dari Sahabat.....
Sahabat kehilangan Cinta.....
Hari-harinya kini sepi, sedih dan sendiri tanpa Cinta
Sahabat membutuhkan Cinta
Sahabat mencari Cinta....
Sahabat menemukan Cinta,
Cinta duduk termenung meratapi NASIBNYA
Cinta ingin pergi jauuuh, sejauuuuuuuuuuuh mungkin….
Cinta ingin melanjutkan hidup tanpa Sahabat
Sahabat menangis….
Sahabat ingin selalu bersama Cinta.....seperti dulu !
Cinta menghapus air mata Sahabat….
Cinta dan Sahabat kembali bersahabat seperti dulu
Dunia mereka kini hening , basi , hambar…
Cinta tak pernah merasakan kebahagiaan lagi !
Cinta MATI RASA !!!
Apa yang harus Cinta lakukan ???

masalah cinta remaja


Salah satu sasaran bidik mutakhir dari sinetron masa kini adalah remaja. Kalau dulu yang namanya sinetron itu identik dengan ibu-ibu atau bahkan pembantu rumah tangga, maka sekarang remaja usia ABG pun mereka jadikan ‘mangsa’. Kini menjamur sinetron yang latar belakangnya adalah kisah percintaan sepasang manusia yang usianya masih remaja ; masih SMA, bahkan ada juga yang SMP.
Bukan sinetron saja. Masalah percintaan kaum remaja memang tidak ada habis-habisnya dieksploitasi oleh para raksasa industri. Valentine dijadikan ajang untuk menjual habis barang dagangan, dengan sasaran utamanya adalah kaum remaja. Siapa korban terbanyak dari Britney Spears? Tidak lain dan tidak bukan adalah kaum remaja. Siapa yang merasakan dampak besar akibat merebaknya pornografi? Ternyata kaum remaja juga. Jadi dengan mudah kita dapat menyimpulkan bahwa menjadi remaja di jaman sekarang ini memang runyamnya minta ampun!
Masalahnya (menurut saya) hanya satu : kaum remaja seringkali tidak punya pegangan. Di satu sisi ia baru saja beranjak dari usia kanak-kanak, di mana pada masa-masa itu ia hanya menggunakan satu logika, yaitu meniru. Di sisi lain, ia juga baru mulai menjajaki kehidupan orang dewasa yang penuh dengan pilihan dan terbukanya akses-akses yang sebelumnya tidak bisa dibuka. Repotnya lagi, pada usia ini pulalah muncul keinginan untuk memberontak, baik pada orang tua, guru, atau tatanan nilai-nilai adat dan agama. Kecuali aturan Allah SWT, segalanya memang boleh dikritisi. Namun apakah semua harus dilawan? Inilah salah satu godaan terbesar yang dialami oleh setiap manusia ketika menginjak masa usia remaja.
Akhirnya, alih-alih melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri, kaum remaja justru seringkali mencederai kepentingannya sendiri. Karena kesal pada orang tua yang selalu menyuruh belajar (misalnya dengan memberi target rangking, menyuruh anak belajar di bimbel plus belajar privat di rumah), maka ia ‘membalasnya’ di sekolah, misalnya dengan bolos, dan berbagai kenakalan lainnya. Sebenarnya sedikit sekali remaja yang benar-benar nakal. Sebagian besar hanya marah, dan kebingungan bagaimana harus menyalurkan amarahnya.
Dengan prinsip ‘tampil beda’, akhirnya kaum remaja justru ‘tampil seragam’. Waktu saya kelas 2-3 SMP dahulu, siswi sekolah sedang gandrung sepatu ‘Doc Mart’. Sekarang, rata-rata kaus kakinya tinggi seperti pemain sepak bola, dan panjang baju seragamnya pas sampai di pinggang. Dulu sekali, orang-orang beramai-ramai mengkeritingkan rambutnya. Sekarang, yang ikal pun ingin rambut lurus. Kalau dulu kekekaran tubuh dan ke-macho-an pribadi adalah kebanggaan para siswa, sekarang mereka malah tampil sekurus mungkin, dengan gaya rambut yang aneh meniru-niru Good Charlotte dan band punk semacamnya. Mereka memang mengaku ingin tampil beda, tapi di mata orang lain, mereka justru tak berkarakter sama sekali. Inilah ‘sisa-sisa’ logika meniru yang masih mereka pakai dari masa kanak-kanak.
Pada usia ini pula manusia cenderung melakukan hal-hal yang akan disesalinya kemudian. Masalahnya, mereka tidak melakukannya dengan niat yang tepat. Berbuat salah itu biasa bagi siapa pun, namun ada kalanya seorang remaja melakukan sesuatu yang salah menurut akalnya, namun ia tidak memiliki kemampuan untuk menolaknya. Kadang mereka melakukannya untuk mencari perhatian, kadang hanya demi pembalasan, meskipun nyaris selalu salah sasaran.
Pada prinsipnya kaum remaja seringkali merasa kesepian. Mereka merasa orang tuanya tidak memahami keadaan dirinya (dan kalau mau jujur, orang tua memang seringkali lupa dengan kondisi jiwa kaum remaja), apalagi gurunya. Maka mereka pun berpaling pada teman-teman sebayanya dan orang-orang yang mereka idolakan. Jika teman-temannya merokok, maka mereka pun tergoda untuk merokok. Jika artis Hollywood pujaan hatinya menjunjung tinggi seks bebas, maka perzinaan pun tidak tabu lagi di matanya.
Adalah sebuah ironi yang tak terperi ketika saya menyadari bahwa kaum remaja selalu ingin dimengerti, namun mereka sendiri seringkali tidak mengerti dirinya sendiri. Mereka mencari-cari identitas dirinya ‘keluar’, padahal mereka seharusnya duduk dan mencarinya ‘di dalam’. Mereka melihat-lihat identitas orang lain dan mencoba menerapkannya pada diri sendiri dengan logika trial and error yang sangat menyedihkan. Padahal sunnatullaah berlaku sampai kapan pun : manusia tidak menghormati seorang copycat ! Anda bisa dengan mudah tampil keren, tapi terhormat itu urusan lain lagi.
Kembali pada masalah cinta, khususnya cinta remaja.
Kaum remaja seringkali tidak menyadari keadaan dirinya sendiri yang masih sangat labil dan amat dipengaruhi oleh ego pribadi. Kondisi yang demikian ini adalah kondisi yang paling tidak ideal untuk berkecimpung dalam masalah percintaan. Itulah sebabnya, meskipun sinetron-sinetron menggambarkan sebaliknya, namun drama percintaan yang dialami oleh kaum remaja lebih sering kandas di tengah jalan daripada berlanjut menuju akhir yang baik.
Jika bicara masalah cinta, yang seringkali muncul dalam perbincangan adalah ucapan-ucapan seperti :
  • “Kamu kok nggak ngertiin aku...”
  • Aku ingin...”
  • “....pasangan yang bisa membahagiakan aku.”
Kata-kata yang saya tebalkan dapat dengan mudah menunjukkan adanya campur tangan ego dalam kadar yang cukup tinggi. Sekali lagi, ini adalah racun dalam urusan cinta-cintaan. Sayangnya, banyak yang tidak menyadari.
Bagi seorang Muslim, hidup bukan untuk diri sendiri. Jangan bicara kasih sayang kalau masih memikirkan diri sendiri, dan jangan ngomong cinta kalau tidak mau mendahulukan pasangan. Dengan demikian, kalau memang mau bicara cinta, maka seorang remaja harus rela terlebih dahulu untuk melepaskan logika kanak-kanaknya dan melangkah lebih jauh dengan logika orang dewasa. Dan untuk menjadi dewasa, tentu saja, butuh waktu.
Hargailah waktu....

Minggu, 20 Maret 2011

Sebuah Masaa Lallu ..

Setiap manusia tidak akan bisa merubah masa lalu nya. Yang ada hanya saat ini dan masa depan. Jalani hari ini dengan baik, dan jalani hari esok dengan lebih baik lagi. Masa lalu hanyalah sebuah cerita lalu yang bisa diambil makna dan pelajaran yang terdapat didalamnya. Hanya itu.
Biarpun sisi baik dalam diri bersuara seperti itu, tapi nyatanya, terkadang kita masih sulit untuk melupakan masa lalu. Seakan ada bagian dari diri yang tertinggal disana. Bagian yang membuat diri kita saat ini menjadi tidak utuh lagi.
Saat kita mencoba untuk kuat menjalani hari ini dan membuat rencana untuk masa depan, entah kenapa ada saja sandungan yang mengingatkan kita akan bagian dari diri yang sempat tertinggal di masa lalu. Seakan kisah lama akan melekat selamanya.
Hidup oh hidup. Selalu ada pertarungan dalam diri sendiri. Pertarungan untuk melupakan masa lalu dan menjalani hari ini dengan baik atau tenggelam dalam kisah masa lalu yang membuat kita diam disatu titik.
Hidup adalah sebuah pilihan. Ini hidup kita sendiri. Pilihan ada di tangan kita sendiri.
“Syukuri apa yang lo punya dan segala kejadian yang pernah lo alami”, mungkin itu kalimat yang penting untuk diingat.
Walaupun gue sendiri masih jauh dari semua itu.

Mari melupakan masa lalu yang tak berguna...

Sebuah masa lalu merupakan lembaran kehidupan yang lampau,lembaran kehidupan yang sudah berahir,kadang kita memiliki masa lalu yang buruk atau tiada guna.
Masa lalu ini akan membuat kita berpikir semakin jauh kedalam dunia yang lampau,tentunya dapat menimbulkan efek pada kita.
Lalu kenapa kita harus melupakan masalah lalu yang tak berguna ? Sesuatu hal yang membuat kita menjadi merenungi nasib pada saat kita mengingat sebuah lembaran masa lalu,ingatlah bahwa masa lalu tidak akan kembali lagi.Yang akan datang adalah masa depan bukan masa lalu.
Masa lalupun dapat dibagi menjadi masa lalu yang berguna (baik) dan masa lalu yang buruk (tidak baik).Masa lalu yang baik akan memberikan kita semangat untuk menggapai hal yang baik pula pada masa depan,tetapi masa lalu yang buruk akan membuat diri kita tertekan dan takut untuk bergerak lebih untuk masa depan.
Lalu Bagaimana cara melupakan masa lalu yang tak berguna ?

1.Jangan banyak berpikir kebelakang.

Boleh kita mengingat masa lalu yang baik tapi jangan terlalu jauh,karena akan membuat anda hanyut dan hanyut sehingga masa lalu yang buruk akan teringat kembali.

2.Sadari masa lalu buruk anda.

Anda harus dapat membagi dan mengerti masa lalu yang baik dan buruk menurut anda,karena bisa jadi masa lalu yang anda anggap baik menjadi buruk.

3.Pelajari masa lalu dan ambil pelajaran disana.

Masa lalu dapat bermanfaat apabila kita dapat mengambil pelajaran dari pengalaman masa lampau,kadang masa lalu yang burukpun menjadi bermanfaat jika kita mendapatkan sebuah pelajaran berharga.

4.Masa depan adalah masa yang akan anda lewati.

Pikirkan hal ini dalam otak anda,bahwa masa depan anda ada di tangan anda.

5.Yakin dan berharap disertai doa.

Yakinlah kalau anda adalah orang yang selalu beruntung di masa depan,syukuri segala nikmat yang diberikan oleh yang Kuasa dan terus berdoa agar diberikan keselamatan pada masa depan anda.

Sekarang sudah siapkah anda melupakan masa lalu yang tak berguna ?

Kamis, 17 Maret 2011

Your Slideshow Title Slideshow

Your Slideshow Title Slideshow: "TripAdvisor™ TripWow ★ Your Slideshow Title Slideshow ★ to Palangkaraya and Banjarmasin by Vj Beatt Enam'belas-Phmrt. Stunning free travel slideshows on TripAdvisor"

hobyy baruu ....





Sabtu, 12 Maret 2011

tips atasii rasa kecewaa...

Kecewa ? Setiap orang pasti pernah mengalami kecewa dalam hidupnya. Entah kecewa dengan orang tua, saudara, pasangan hidup, kekasih, teman.  Baik itu mengalami keadaan yang tidak mengenakan di rumah, sekolah, tempat kerja atau usaha atau dimanapun anda berada. Mengalami kekecewaan, gue rasa semua orang ngga ada yang mau mengalami hal beginian. Mau marah, protes atau ngumpat-ngumpat, kadang2 tetap aja tidak bisa merubah keadaan. Kadang bikin hati tambah sakit dan kepala tambah pusing kalau memikirkannya.
Kecewa yang menggambarkan suatu keadaan atau peristiwa yang tidak sesuai dengan kehendak hati atau keinginan atau pikiran kita. Keadaan yang kadang tidak bisa kendalikan atau kita atur sesuai dengan kemauan kita. Kadang kita menjadi merasa tak berdaya akibat kekecewaan ini. Kecewa karena ortu tidak mau dengar pendapat kita, kecewa karena teman baik kita menghianati kita atau menyakiti hati kita, kecewa karena saudara kita lupa akan janji yang sudah dibuat, kecewa karena pacar terlambat datang, kecewa karena suami atau istri lupa akan hari ulang tahun pasangannya dan kecewa karena teman kantor tidak mau kerja sama dan bemacam-macam kejadian di dalam kehidupan kita yang membuat kita kecewa. 
Seringkali kita mengandalkan kekuatan kita atau manusia atas kehidupan kita. Kita kadang merasa kuat atau aman karena ada disekitar orang-orang yang kita cintai. Merasa orang-orang disekitar kita akan selalu menyenangkan kita dan tidak boleh bikin kecewa. Karena perasaan seperti itu maka hati jadi gampang tersinggung dan kecewa bila ada yang tidak sesuai dengan kehendak kita. Padahal setiap orang punya pribadi yang berbeda dengan dirinya dalam menentukan langkah kehidupan. Apa ngga ngebosenin kalau setiap orang selalu bertindak sesuai dengan keinginan kita. Jadi seperti robot saja, kalau gitu. Hidup untuk menghargai pribadi orang lain sungguhlah penting, supaya orang jangan egois. Dan itulah perlunya sifat memaafkan orang lain, jika orang itu memang tidak sengaja berbuat kesalahan. 
Rasa kekecewaan yang berlebihan tentu saja merugikan diri sendiri. Selain selalu dihinggapi perasaan selalu takut disakiti orang lain dan posesif dan suka menutup diri. Cukup dipahami permasalahannya dan kita musti tetap terus maju dalam menjalani kehidupan. Jangan berhenti di satu titik. Life must go on!
Sikap kecewa harus dirubah menjadi sikap optimis, biar hidup ini lebih bisa dinikamati. Dan perjuangan hidup kita bisa lanjutkan untuk mendapatkan yang lebih baik. Maju tak gentar ibarat katanya.  Walau memang tidak mudah, apa salahnya dicoba. Toh tidak rugi. Selain itu kita juga harus mengandalkan Tuhan dalam kehidupan. Ingatlah biar orang lain mengecewakan kita, Tuhan selalu bersedia menjadi penolong dan batu sandaran kita. Seperti yang tertulis di dalam Yeremia 17:5 "Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!


Kecewa memang merupakan hal yang normal tetapi bagaimana kita mengatasi kecewa tersebut yang membedakan kualitas diri kita. Berikut ini beberapa tips atasi kecewa;

 

- Pahami Puncak Masalah
Pahami puncak permasalahan yang menyebabkan kita kecewa, dengan memahaminya maka kita mudah mencari jalan keluar atau solusinya.


- Pahami perasaan Kita
Alangkah baiknya jika kita juga memahami perasaan kita, coba hayati tekanan yang kita hadapi sehingga mudah kita mengatasi rasa kecewa tersebut.


- Ikhlas dengan Perasaan Kita Sendiri
Hindari untuk menipu perasaan diri kita sendiri, karena adakalanya rasa kecewa karena hal yang lain. Misal kita kecewa karena rekan kerja berhasil mencapai karir yang lebih tinggi tetapi sebenarnya kita kecewa karena rekan kita itu lebih cantik. Dalam contoh itu kita melihat bahwa kita menambah beban kecewa dengan perasaan kecewa mencapai karir itu bukan cuma lebih cantik. Coba hayati dengan tenang perasaan kita, puncak dari rasa kecewa tersebut.


- Pahami Puncak Kekecewaan
Selain memahami puncak masalah, coba pahami juga puncak dari rasa kecewa tersebut. Apakah puncak kecewa tersebut selalu berulang-ulang kita alami? apakah ada salah dalam diri kita? dan sebagainya.

 

- Menghindarinya
Setelah mengetahui dan memahami puncak dari kekecewaan, coba memikirkan apakah hal-hal tersebut dapat dihindari di masa akan datang, sehingga kita masih dan bermankan memiliki harapan dan mencegah hal kecewa tersebut.


- Cara mengatasi kekecewaan
Jika kita merasa kita sudah bertindak/berusaha untuk mengatasi kekecewaan tersebut, kita sebenarnya telah berhasil yaitu berhasil didalam menguasai diri kita untuk mengatasi rasa kecewa. Ada beberapa cara ‘obat’ atasi rasa kecewa tersebut;
 

*Fokus perhatian kepada aktivitas lain yang bermanfaat
* Melupakan kekecewaan tersebut dan berkomitmen untuk tidak kecewa lagi
* Meluahkan perasaan kita kepada teman atau orang yang kita percayai


- Minta nasehat atau saran dari orang lain
Cobalah untuk meminta nasehat dari orang lain yang kita hormati dan sebaliknya jangan meminta nasehat dari orang yang kita benci atau yang sakitkan hati kita. Intinya adalah jangan menambah perasaan kecewa tetapi merasakan rasa kecewa tersebut.


- Jangan memanjakan perasaan
salah satu obat mengatasi rasa kecewa adalah jangan memanjakan perasaan kita, hindari untuk terlalu membawa perasaan. Coba lakukan aktifitas lainnya yang dapat mengalihkan fikiran dari hal yang menyebabkan rasa kecewa.


- Biarkan Otak mengatasi Hati
Cobalah untuk menenangkan perasaan dengan pemikirian, jika kita menggunakan otak untuk mengatasi perasaan(hati) akan lebih mudah kita melihat jalan yang lebih lurus dan rasional. Biasanya pemikiran rasional akan dapat mengatasi rasa kecewa.


- Tingkatkan keyakinan diri
Rasa kecewa biasanya muncul ketika kita kurang percaya diri. Hal ini sangat berperan dalam munculnya rasa kecewa pada diri kita.

hujann takk berhentii ...


Hujan lagi. Kupandangi langit yang senantiasa mendung itu sambil bergumam, “Kapan ini akan berakhir?”. Angin berhembus kencang mendinginkan kulitku. Angin itu dulunya bersahabat denganku. Sekarang tak kukenali lagi.
Angin itu telah membuatku jatuh sakit tempo hari. Andaikan angin itu manusia, aku pasti sudah menghajarnya sampai babak belur.
Sakit.. Sakit yang membuatku harus tergeletak tak berdaya di kasur tanpa ada seorangpun yang mengetahui. Tidak ada seorangpun yang peduli. Ironis memang, di saat sakit begini, aku malah harus mencari makan sendiri. Pergi ke dokter sendiri. Intinya, aku harus menyembuhkan diriku sendiri.
Sementara kau tahu, cuaca di luar sana sungguh tidak menyenangkan. Hujan turun sepanjang hari. Hawanya jadi terasa dingin menusuk tulang. Walaupun aku telah memakai jaket yang paling tebal, tetap saja benda itu tak mampu menghangatkan tubuhku. Air di kamar mandi berasa sedingin es. Aku harus merebus air setiap pagi jika hendak mandi.
“Uhuk, uhuk, hatching, hatching” menghiasi keseharianku. Aku mencoba untuk mengeluarkan semua dahak dan riak yang memenuhi tenggorokanku. Tapi mereka seolah tak bisa habis. Aku keluarkan malam ini, besok pagi ada lagi. Aku jadi tak habis pikir.
Ternyata bukan aku saja yang sakit. Orang-orang di sekitarku juga banyak yang sakit. Pikiranku menuduh beberapa dari mereka sebagai biang keladi penyebab sakitku. Tapi hatiku tidak puas jika hanya menjadikan mereka kambing hitam. Aku ingin memberantas penyakit yang ada di dalam diri mereka agar tidak ada orang lain yang tertular. Sayangnya, mereka tidak begitu antusias menyambut ajakanku untuk pergi ke dokter.
So what am I? Entahlah. Tapi kucoba untuk tetap bersabar dan bersyukur kepada Sang Pencipta. Aku berusaha untuk sembuh. Aku terus-menerus memberikan sugesti kepada diriku sendiri bahwa ada banyak orang yang menunggu kesembuhanku. Banyak orang yang lebih suka melihatku sehat wal’afiat daripada melihatku terlentang di kasur sepanjang hari.
Maka dari itu, hujan, kumohon berhentilah. Aku tak bisa sembuh total bila engkau terus-terusan membasahi bumiku setiap hari. Aku ingin sembuh, jadi tolong bantu aku untuk bisa sembuh. Angin, kumohon kembalilah menjadi angin yang kukenal. Yang menyejukkan ketika aku kepanasan, yang menghangatkan sewaktu aku kedinginan. Kembalilah menjadi dirimu yang dulu, biar aku bisa sehat seperti dulu.